Jumat, 19 November 2010

MEMBAGI BERKAT

Bacaan : Amsal 11:24-31












Pokok Bahasan: Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi
     minum, ia sendiri akan diberi minum (Amsal 11:25)

Danau Galilea dan Laut Mati di Palestina memiliki karakteristik yang
berbeda. Di Danau Galilea hidup banyak ikan. Para nelayan biasa
menangkap ikan di sana. Di sekitarnya hidup bermacam tumbuhan hijau dan subur. Kontras Dengan Laut Mati. Air Laut Mati banyak mengandung
garam, sehingga tak ada makhluk hidup yang mampu bertahan di sana.
Daerah di sekelilingnya pun kering dan gersang.

Mengapa bisa demikian? Rupanya begini, Danau Galilea memperoleh air
dari sungai-sungai kecil yang ada di sekitarnya, lalu mengalirkannya
ke Sungai Yordan. Membuat tanah di sepanjang aliran antara danau itu
dengan Sungai Yordan menjadi subur. Sebaliknya, Laut Mati memperoleh
air dari Sungai Yordan, tetapi ia tidak mengalirkannya ke mana pun.
Laut itu sama sekali tidak punya saluran keluar.

Hikmahnya adalah, bahwa membagi berkat itu menyehatkan. Bukan saja
bagi orang yang menerima, melainkan juga bagi yang memberi. Maka,
jangan menganggap bahwa dengan membagi berkat kepada yang lain,
seolah-olah kita melulu yang berkorban. Tidak. Sebab pada saat kita
memberi, saat itu juga sebetulnya kita menerima, walaupun mungkin
dalam bentuk yang berbeda. Berkat yang kita tebar akan selalu
"berbunga" dan "berbuah". Sebaliknya, berkat yang kita simpan hanya
untuk diri sendiri malah bisa membusuk.

Sebagai orang kristiani, kita dipanggil untuk menjadi penyalur
berkat, seperti Danau Galilea; bukan menjadi penimbun berkat seperti
Laut Mati. Dengan memberi kita mendapat, dengan menahan berkat kita
justru akan kehilangan (ayat 24)

                 DI BALIK BERKAT YANG KITA TERIMA
       TERSIMPAN TANGGUNG JAWAB UNTUK BERBAGI DENGAN SESAMA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar