Selasa, 15 Maret 2011

LEMAH LEMBUT


Tirza, Priska, Hizkia
Kalau kamu tidak bertobat, tinggalkan rumah ini!" seru Pendeta Joe  pada Tim, anaknya, yang terlibat pergaulan bebas. Tim langsung  minggat. Menyewa indekos. Suatu malam ayahnya ditelepon seseorang.
"Anakmu ada di penjara. Ia terlibat perdagangan narkoba!" Segera  sang ayah mencarinya di penjara, tetapi anaknya tidak ada di situ.  Ternyata berita telepon itu salah sambung. Maka, Joe ber-usaha  mencari tempat kos Tim. Menjelang subuh baru ketemu. Anaknya itu  sedang tidur. Ia masuk ke kamarnya, berlutut dan memeluknya, lalu  berkata: "Tim, kamu baik-baik saja, kan? Ayah sayang padamu!"
 Ketika Tim melihat kelemahlembutan ayahnya, hatinya pun tersentuh.  Ia pun pulang dan bertobat.
Kelemahlembutan kadang dipandang sebagai kelemahan. Orang lebih suka  bersikap keras untuk menunjukkan kuasa dan wibawa. Padahal  kelemahlembutan lebih ampuh! Ketika Paulus ber-kunjung ke  Tesalonika, para lawannya telah menghasut jemaat. Paulus dituduh gagal menjalankan misinya, sehingga dianiaya di Filipi. Menghadapi hasutan itu, Paulus tidak bersikap keras dengan me-nunjukkan otoritasnya sebagai rasul. Ia tidak menghabisi para lawannya, atau membesarkan diri untuk merebut simpati. Namun, ia bersikap seperti  ibu yang mengasuh anaknya. Lemah lembut. Berusaha mendengar dan memahami kebutuhan mereka. Belajar merendah dan melayani. Sikap itulah yang membuatnya disegani.
Apakah Anda dikenal sebagai orang yang kasar atau lemah lembut? Suka memotong pembicaraan atau membiarkan orang lain berbicara? Pemarah  atau mudah mengalah? Jika Anda mau dihormati, terapkan  kelemahlembutan.
HATI YANG KERAS BISA DIKALAHKAN
JIKA ANDA PUNYA SENJATA KELEMAHLEMBUTAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar