Mengapa Tuhan menciptakan manusia? Salah satu alasannya adalah agar kita memuliakan nama-Nya. Jika Allah mencipta kita demi memuliakan-Nya, berarti hidup kita harus selalu mencerminkan hal itu. Ini tidak dapat ditawar lagi.
Memuliakan Tuhan bukan berarti membuat Tuhan lebih mulia, karena Dia
sudah mulia dan tidak kekurangan kemuliaan; kemuliaan Tuhan sudah
sempurna dan tidak perlu ditambahkan oleh manusia. Memuliakan Tuhan
berarti mengakui dan menghargai kemuliaan Tuhan di atas segalanya
dan membuat kemuliaan-Nya dikenal melalui hidup kita. Bagaimana
caranya? Paulus berkata bahwa kita dapat memuliakan nama-Nya melalui
bagaimana kita menjalani hidup dan beraktivitas.
Menarik juga perkataan Paulus ini. Bahkan, hal paling sederhana
sekalipun, seperti makan dan minum, juga dapat memuliakan nama
Tuhan. Bagaimana cara kita makan dan minum membuat nama Tuhan
dikenal? Yakni jika kita menerima berkat Tuhan dengan mengucap
syukur sebelum makan, dan dengan menikmatinya secukupnya, tidak
berlebihan atau serakah. Demikian pula dalam aktivitas keseharian
lain, kita dapat mengagungkan Tuhan dengan mengingat Dia yang selalu
terlibat di hidup kita.
Ketika dijalani, hidup memuliakan Tuhan tidaklah serumit yang kita
pikirkan. Memuliakan Tuhan bukan hanya dengan menyanyi di gereja
atau pergi menjadi utusan Tuhan ke tempat yang jauh. Apabila hal-hal
sederhana yang kita lakukan dan tunjukkan, menyatakan bagaimana kita
hidup mengandalkan Tuhan dalam perkara hidup sesehari, maka nama
Tuhan kita dapat dikenal orang, dan kita memuliakan Tuhan---Yeox.
KITA ADALAH CERMIN ALLAH
JADI ALLAH-LAH YANG HARUS TAMPAK DALAM HIDUP KITA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar