Kamis, 16 Desember 2010

MEMULIAKAN ALLAH


Mengapa Tuhan menciptakan manusia? Salah satu alasannya adalah agar kita memuliakan nama-Nya. Jika Allah mencipta kita demi  memuliakan-Nya, berarti hidup kita harus selalu mencerminkan hal  itu. Ini tidak dapat ditawar lagi.
  Memuliakan Tuhan bukan berarti membuat Tuhan lebih mulia, karena Dia
 sudah mulia dan tidak kekurangan kemuliaan; kemuliaan Tuhan sudah
 sempurna dan tidak perlu ditambahkan oleh manusia. Memuliakan Tuhan
 berarti mengakui dan menghargai kemuliaan Tuhan di atas segalanya
 dan membuat kemuliaan-Nya dikenal melalui hidup kita. Bagaimana
 caranya? Paulus berkata bahwa kita dapat memuliakan nama-Nya melalui
 bagaimana kita menjalani hidup dan beraktivitas.

 Menarik juga perkataan Paulus ini. Bahkan, hal paling sederhana
 sekalipun, seperti makan dan minum, juga dapat memuliakan nama
 Tuhan. Bagaimana cara kita makan dan minum membuat nama Tuhan
 dikenal? Yakni jika kita menerima berkat Tuhan dengan mengucap
 syukur sebelum makan, dan dengan menikmatinya secukupnya, tidak
 berlebihan atau serakah. Demikian pula dalam aktivitas keseharian
 lain, kita dapat mengagungkan Tuhan dengan mengingat Dia yang selalu
 terlibat di hidup kita.

 Ketika dijalani, hidup memuliakan Tuhan tidaklah serumit yang kita
 pikirkan. Memuliakan Tuhan bukan hanya dengan menyanyi di gereja
 atau pergi menjadi utusan Tuhan ke tempat yang jauh. Apabila hal-hal
 sederhana yang kita lakukan dan tunjukkan, menyatakan bagaimana kita
 hidup mengandalkan Tuhan dalam perkara hidup sesehari, maka nama
 Tuhan kita dapat dikenal orang, dan kita memuliakan Tuhan---Yeox.

                      KITA ADALAH CERMIN ALLAH
         JADI ALLAH-LAH YANG HARUS TAMPAK DALAM HIDUP KITA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar