Lolong Jiwa Tegar bertahan dan penuh kasih
Di tengah gempuran reruntuhan
Teriak sukma teguh di tengah badai samudera
Jeritan hati kokoh di tengah rintihan
Bisikan nurani bersenandung lirih
Laksana semilir angin sepoi-sepoi
Detik lepas detik dukacita silih berganti
Gejolak jiwa semakin mendidih bergolak
Tangan berayun keras seolah tak hendak berhenti
Kaki melangkah tanpa arah yang pasti
Benak berdetak tajam bagaikan badai gelombang laut
Penderitaan demi penderitaan terus berputar
Mengajak ke arah kesetiaan yang belum bergerak ketidakpastian diri tuk mejerat badai yang nian bergejolak
Tanpa perisai yang kuat nan kokoh berjuang tuk menembus gumpalan badai sang mega
Tanpa senjata yang ampuh nan sakti berjuang tuk mengarungi deras ombak sang lautan
Mampukah kiranya bertahan dan berjuang..........?????
Jogjakarta, Awal 1993
Tidak ada komentar:
Posting Komentar