Kamis, 17 April 2008

NILAI SEBUAH PASKAH

Kisah kebangkitan dalam Injil Yohanes ini mencakupi dua tema, yakni iman dan cinta. Agar bisa mempercayai peristiwa kebangkitan, kita butuh iman, karena kebangkitan adalah suatu misteri. Dalam kamus Webster, Misteri dimengerti sebagai suatu teka teki yang sulit dijelaskan, sesuatu yang mendatangkan rasa heran, yang membuat seseorang berdiri terpaku di hadapannya tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Dalam peristiwa kebangkitan, kita juga mengalami semua yang dilukiskan untuk sebuah misteri dalam kamus Webster. Kebangkitan itu hanya dapat dipahami dalam konteks iman, karena tak ada sesuatu pun di dunia ini yang bisa membantu kita untuk memahami kebangkitan seonggok tubuh yang telah kehilangan nyawa. Kesedihan serta keputus-asaan yang dibawa oleh kematian, kini telah diatasi oleh suatu janji akan kehidupan kekal, dan ini hanya dapat dipahami lewat iman.
Tema yang kedua adalah Cinta. Seperti yang nampak pada akhir perikope injil ini, Johanes, murid yang dikasihi Yesus serta yang mengasihi Yesus, adalah orang pertama yang percaya akan kebangkitan. Ia adalah orang pertama yang percaya, ia juga adalah orang pertama yang mengerti peristiwa kebangkitan. Cinta memberinya mata yang bisa melihat tanda misteri dan percaya. Cinta mampu menangkap kebenaran ketika intelek diliputi ketidak-pastian. Cinta bisa membuka nilai asli dari sesuatu ketika pikiran manusia seakan menjadi buta.
Maria Magdalena merupakan satu dari mereka yang termasuk dalam kelompok pioner yang menerima warta kebangkitan Yesus. Mereka adalah kaum kecil yang masih tertinggal di bawah kaki salib Yesus, ketika semua teman-teman Yesus (para murid) terbirit lari meninggalkan Yesus. Ketika tubuh Yesus dimasukan ke dalam kubur, mereka juga ada di sana. Merekalah yang pertama-tama di pagi buta datang ke kubur Yesus. Cinta mereka akan Yesus kini mendapat imbalannya, yakni menjadi kelompok pertama yang mengetahui warta gembira kebangkitan Yesus.
Di abad ini ketika Yesus telah berada dalam keagungan BapaNya di Surga, di manakah kita bisa bertemu dengan Yesus yang bangkit?? Di awal injil Yohanes, sejumlah orang Yunani , kelompok yang dikenal sebagai kaum pencari kebenaran , datang mendekati para murid dan meminta untuk bertemu dengan Yesus. Namun sayangnya, Yesus tidak menampakan diri kepada mereka. Kaum Yunani tersebut hanya bisa bertemu dengan Yesus lewat kedua-belas murid Yesus. Jadi terhadap pertanyaan yang baru saja diajukan di atas, kini diberikan jawabannya: “Orang lain bisa melihat Yesus yang bangkit lewat mereka yang percaya akan Dia”, yakni lewat mereka yang menyebut diri Kristen , yang menyebut diri murid-murid Yesus di abad ini. Teman-teman kita, atau siapa saja yang bertemu dengan kita setiap hari, seharusnya mampu melihat diri Yesus yang bangkit lewat pelayanan dan cinta kita.
Kita tahu bahwa kehidupan Maria Magdalena telah berubah secara radical sejak ia bertemu dengan Yesus. Yesus mampu melihat kehadiran yang ilahi dalam diri Maria Magdalena, dan secara perlahan membantunya untuk mampu melihat kehadiran ilahi itu dalam dirinya dengan matanya sendiri. Sebagai pengikut Yesus, kita seharusnya mampu membawa perubahan hidup sebagaimana dialami Maria Magdalena di atas.
Hukum Taurat mengatakan orang berzina harus dihukum mati, orang yang memukul orang tuanya dinyatakan harus dihukum mati, orang yang menghilangkan nyawa sesamanya juga harus dihukum mati.
Begitu banyaknya aturan dalam hukum Taurat. Namun, sanggupkah manusia melakukannya? Bila pembunuh dihukum mati, apakah hukuman itu bisa menyelamatkan dia? Bila seorang pezina dihukum mati apakah hukuman itu telah menyelamatkan dia? Bukankah hukuman itu sekedar perimbangan atas keadilan dalam Hukum Taurat? Bukankah hukum Taurat justru menyatakan keberdosaan manusia? Kalau begitu, apakah hukuman itu sudah menggenapi keadilan Allah?
Tidak sama sekali....... !!
“Keadilan adalah Allah”
"Upah dosa ialah maut"
Dan faktanya ..... semua manusia telah berdosa... (Roma 3:23)
Berarti semua manusia berdosa terancam hukuman maut
Lalu, siapakah yang sanggup menyelamatkan manusia itu?
Dikatakan dalam hukum Taurat: "nyawa... ganti nyawa ...."
Berarti dibutuhkan nyawa pengganti nyawa kita yang berdosa
Nyawa kita tidak bisa diganti dengan korban bakaran
Nyawa kita tidak bisa diganti dengan perbuatan baik...
Nyawa kita tidak bisa diganti dengan uang atau kekayaan
Nyawa kita tidak bisa diganti dengan kekuasaan
Nyawa kita tidak bisa digantikan oleh nyawa sesama kita....
sebab nyawa sesama kita juga berdosa.....
Sebab itu.. dibutuhkan nyawa yang tak bercacat...
Nyawa yang tak bercacat untuk menggenapi hukum Taurat
Nyawa yang suci untuk menggantikan upah dosa kita...
Nyawa tak bercacat itu harus mengalami maut....
Nyawa tak bercacat itu harus dikorbankan sampai mati...
Tidak ada yang sanggup melakukan itu selain Yang Maha Kasih..
yaitu Yesus Kristus yang menderita.. disalib sampai mati...
DIA dihina.. dipukul... diludahi... dicambuk.... sampai kepada kematian...
DIA harus mengalami itu demi kita orang berdosa...
Seharusnya kitalah yang dihina...
Seharusnya kitalah yang diludahi.. dipukul..dicambuk....
Seharusnya kitalah yang harus disalibkan.... menerima maut...
Namun.. Allah Maha Kasih rela melakukannya untuk kita...
Sudahkah Anda menerima kasih pengorbananNya?
Sudahkah Anda tahu bahwa ada yang mau berkorban untuk keselamatan nyawa Anda....?
Sudahkah Anda bersujud di bawah kaki salibNya dan berkata:
Tuhan... aku yang berdosa... mengapa Engkau yang dihukum?
Tuhan ... aku yang memberontak kepada Allah mengapa Engkau yang disalib?
Tuhan... ampunilah dosa-dosaku....
Selamatkanlah aku ya Tuhan.....
Aku ingin menjadi milikMu selama-lamanya...
Terima kasih Tuhan Yesus atas pengorbananMu yang besar dalam hidupku..
Keadilan Allah telah Engkau nyatakan melalui pengorbananMu....
Nyawaku... Engkau ganti dengan nyawaMu.....
Ketika seseorang tak mampu melihat hari esok, ketika ia dilanda putus asa yang berat, ketika kakinya tak mampu lagi melangkah untuk meneruskan perjalanannya, ketika mata seseorang seakan buta dan tak mampu melihat apa yang benar, ketika seseorang tidak mendapat penghargaan yang layak sebagai manusia, di saat-saat seperti itulah kita hendaknya datang memberikan kekuatan baru, memberikan harapan baru, memberikan semangat baru untuk terus bergerak maju. Inilah warta yang harus kita kumandangkan.

Terima kasih Yesus.... Terima kasih......
Tuhan Yesus memberkati….
A m i n.
Yeox, 170408

Tidak ada komentar:

Posting Komentar