Bacaan : Nehemia 1:1-11
Setahun: 1 Samuel 25-27
Nats: Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit. (Nehemia 1:4)
Lovian, seorang putri yang berumur 4 tahun menyaksikan video seorang ibu dan anaknya yang mengalami kecelakaan di eskalator sebuah mal. Si ibu tewas terjatuh, sedangkan sang anak berhasil ditolong seseorang. Malamnya, sebelum ia tidur, ternyata Lovian berdoa bagi si anak di dalam video tersebut, agar Tuhan menjaganya. Ia juga memohon pemeliharaan Tuhan bagi setiap anak yang tak lagi punya orangtua.
Nehemia memiliki jabatan istimewa di kerajaan Persia. Ia bertugas menghidangkan minuman bagi raja, memastikannya aman alias bebas racun. Padahal ia adalah seorang Israel yang hidup sebagai orang buangan di negeri asing. Ketika beberapa orang dari Yehuda mengunjunginya, Nehemia beroleh informasi tentang kondisi saudara sebangsanya. Mereka dalam kesukaran besar dan hidup terancam karena tembok kota yang berfungsi sebagai pelindung telah hancur. Mereka dicela bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan.
Berita itu sungguh membuat Nehemia terpukul. Berhari-hari ia merenung, menangis, berkabung, berpuasa dan bersyafaat bagi bangsanya. Ia sadar hal itu terjadi karena ketidaktaatan mereka kepada Allah, sehingga Dia mengizinkan Yerusalem dihancurkan dan penduduknya ditawan ke Babel. Lalu, atas perkenan Tuhan, sang raja Persia mengutus Nehemia ke Yerusalem untuk membangun tembok kota itu.
Banyak peristiwa yang kita dengar atau saksikan. Langkah pertama yang dapat kita lakukan adalah membawanya kepada Tuhan dalam doa. Dia pasti menuntun kita untuk mengambil tindakan selanjutnya. -- HT / http://www.renunganharian.net
SETIAP INFORMASI DAPAT DIUBAH MENJADI DOA, YANG KEMUDIAN DAPAT BERBUAH MENJADI AKSI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar