Surat lamaran kerja adalah surat yang digunakan oleh seseorang untuk melamar kerja pada suatu organisasi/lembaga yang membutuhkan karyawan atau pimpinan pada suatu bidang tertentu.
Pendekatan yang dapat digunakan dalam membuat surat lamaran kerja adalah pendekatan Attention, Interest, Desire and Action (AIDA).
A. Pendekatan “AIDA”
Sebagaimana penulisan resume, penulisan surat lamaran kerja juga perlu menggunakan pendekatan Attention, Interest, Desire, and Action (AIDA) untuk menggugah/menarik perhatian pembaca.
1. Attention
Pelamar kerja harus dapat meyakinkan pihak organisasi/lembaga pencari kerja bahwa pelamar kerja memiliki sesuatu yang bermanfaat atau dapat memiliki sesuatu yang bermanfaat atau dapat menumbuhkan rasa tertarik bagi lembaga/pembaca tersebut.
2. Interest
Pelamar kerja harus dapat menarik perhatian pembaca dengan menjelaskan relevansi pesan-pesan yang disampaikan dan menegaskan bahwa kualifikasi yang dibutuhkan lembaga/organisasi perusahaan tersebut relevan dengan kemampuan yang dimiliki pelamar kerja.
3. Desire
Pelamar kerja harus bisa menumbuhkan hasrat pembaca untuk mengetahui lebih jauh apa yang sudah dituliskan dalam surat tersebut dan dapat meyakinkan pembaca melalui bukti-bukti pendukung yang relevan dengan posisi yang dikehendaki.
4. Action
Pelamar kerja harus bisa memberikan saran kepada pembaca untuk mengambil suatu tindakan tertentu berkaitan dengan harapan/keinginannya dalam menulis surat tersebut.
B. Pengorganisasian Surat lamaran Kerja
Pengorganisasian penulisan surat lamaran kerja secara umum memiliki tiga bagian utama yaitu paragraf pembuka, pertengahan, dan penutup.
1. Paragraf Pembuka
Dalam paragraf pembuka pada suatu lamaran kerja, pelamar kerja harus menyatakan secara jelas maksud dari lamaran kerja sehingga perlu mengidentifikasi jenis pekerjaan yang diminati.
Agar menarik perhatian pembaca maka perlunya mencantumkan hal-hal berikut ini:
a. Rangkuman
Pelamar kerja perlu mengemukakan kualifikasi yang dimiliki, yang paling relevan dengan jabatan yang diinginkan dan menguntungkan/memberikan manfaat bagi perusahaan/lembaga yang dilamar.
b. Nama
Pelamar kerja dapat menyebutkan nama seseorang yang sudah dikenalnya yaitu seorang yang merekomendasikan untuk melamar pekerjaan di perusahaan/lembaga tersebut.
c. Sumber Publikasi
Menyebutkan dari mana pelamar kerja mendapat informasi tentang adanya lowongan pekerjaan di perusahaan/lembaga tersebut.
d. Pertanyaan
Gunakan kalimat tanya pada awal paragraf untuk menarik perhatian pembaca yang menunjukkan bahwa pelamar mengetahui problem, kebutuhan dan tujuan suatu lembaga/organisasi perusahaan yang dihadapi.
e. Cuplikan Berita
Pelamar kerja dapat mengambil cuplikan berita di surat kabar atau majalah yang menyebutkan bahwa perusahaan sedang merencanakan membuka kantor cabang, memerlukan tenaga operator komputer, tenaga operator mesin atau tenaga administrasi dan lain sebagainya.
2. Paragraf Pertengahan
Setelah menarik perhatian pembaca pada awal paragraf, pelamar kerja perlu menyajikan kualifikasi yang dimiliknya untuk mengisi suatu pekerjaan yang diinginkan dengan penjelasan yang benar-benar sangat diminati (interest) dan sangat diharapkan (desire) oleh pembaca.
Perlunya mendiskusikan kualifikasi yang dimilikinya dari sudut pandang pembaca mencakup:
a. Pendidikan
Pada bagian pendidikan ini pelamar kerja dapat menunjukkan:
1) Mempunyai latar belakang dalam dunia bisnis yang cukup luas dan bidang tertentu secara mendalam
2) Bagaimana pendidikannya relevan dengan jenis pekerjaan yang dilamar.
3) Bagaimana dan mengapa ia menambahkan bidang studi pilihan di luar bidang studi ini.
b. Pengalaman kerja
Pada bagian pengalaman kerja ini pelamar kerja dapat menunjukkan:
1) Pelamar kerja memperoleh suatu pengalaman yang dapat membantu mempercepat pentelesaian tugas/pekerjaan baru.
2) Pelamar kerja akan dapat melakukan adaptasi dan mencoba bekerja sama dengan lingkungan.
3) Pelamar kerja dapat memikul tanggung jawab suatu pekerjaan dengan lebih baik.
4) Pelamar kerja adalah orang yang mampu bekerja keras.
c. Sikap, Minat, Aktivitas dan Kualitas
Selain latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja, pelamar kerja dapat menambahkan berbagai informasi tambahan yang dapat mendukung pekerjaan yang dilamar dan dapat menjelaskan kemampuannya terhadap bidang pekerjaan.
3. Paragraf Penutup
Paragraf terakhir dari surat lamaran kerja pada umumnya berisi suatu harapan tindakan (action). Sebagaimana yang terdapat pada surat-surat penjualan. Pelamar kerja dengan jelas menyatakan keinginannya untuk melakukan wawancara sesuai dengan waktu yang telah disediakan oleh oganisasi perusahaan atau lembaga yang dilamar.
Tabel Pengorganisasian Surat penjualan dan Surat Lamaran Kerja
Surat Penjualan | Surat Lamaran Kerja |
· Mencari perhatian · Perkenalkan produk · Berikan bukti · Dorong suatu tindakan/aksi | · Mencari perhatian · Perkenalkan kualifikasi · Berikan bukti · Dorong suatu tindakan/aksi |
C. Tips Untuk Pelamar Kerja
Surat lamaran kerja dapat juga dikatakan sebagai surat penjualan. Sebagai surat penjualan surat tersebut harus mudah dipahami, jelas, ringkas, tepat atau sesuai dengan pekerjaan dan rapi dalam penampilan.
1. Yang perlu Diperhatikan:
a. Pelamar kerja harus mempunyai kualifikasi atau pengalaman kerja untuk posisi pekerjaan yang dikehendaki.
b. Bangkitkan minat terhadap kualifikasi yang dimiliki.
c. Tunjukkan hal-hal yang positif.
d. Usahakan surat lamaran kerja rapi, bersih, dan menarik.
e. Tulislah surat dari sudut pandang pembaca, bukan dari sudut pandang penulis.
f. Tekankan hal-hal yang membedakan dengan pelamar lainnya.
2. Yang harus Dihindari:
a. Jangan melamar pekerjaan di luar kemampuan Anda.
b. Jangan mengirimkan surat lamaran kerja hasil fotokopi.
c. Jangan mengatakan bahwa Anda menerima jenis pekerjaan apa saja.
d. Hindari kata-kata yang berlebihan.
e. Jangan meminta belas kasihan terhadap perusahaan perusahaan yang dilamar.
f. Hindari untuk mempermasalahkan gaji, kecuali ketika ditanyakan pada saat wawancara.
g. Jangan memberi komentar langsung tetntang karakter pribadi.
BAB 14
PENULISAN RESUME
Istilah resume atau daftar riwayat hidup bukanlah merupakan sesuatu hal yang baru, karena resume merupakan salah satu prasyarat yang sangat penting pada saat memasuki dunia kerja.
Adapun tentang cara pembuatan resume adalah mempersiapkan resume, rencana pengorganisasian, dan masalah-masalah yang muncul dalam penulisan resume.
A. Persiapan Menulis Resume
Resume adalah daftar dokumen yang berisi kualifikasi dan jalur karier yang disusun secara teratur, rapi, dan menarik perhatian pembaca.
Melalui resume diharapkan pimpinan suatu organisasi/perusahaan sudah dapat mengetahui kemampuan kita, sebelum kita bertemu secara langsung dengan kita. Oleh karena itu sebaiknya resume dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menarik perhatian pembaca.
Persiapan menulis resume mencakup :
1. Mencari informasi penting
Dapat dilakukan dengan:
a. Analisis diri (self analysis)
Analisis diri dapat membantu kita dalam mengenal diri sendiri secara lebih mendalam, termasuk kelebihan dan kekurangannya.
b. Analisis karier (career analysis)
Analisis karier juga perlu dilakukan dengan dibuat dan juga menjawab berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan karier yang akan kita pilih atau yang ada di masa mendatang.
c. Analisis pekerjaan (job analysis)
Dalam menganalisis pekerjaan lakukanlah terhadap faktor-faktor yang berkaiatan dengan pekerjaan.
2. Perencanaan Resume
Pada dasarnya tujuan kita membuat resume adalah agar kita dapat melakukan wawancara dengan tim dari organissi (perusahaan) yang kita lamar.
Dalam membuat resume sendiri ada 3 hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
a. Tujuan karier
b. Informasi pribadi
c. Referensi
3. Pembuatan Resume
Perlu diingat bahwa resume yang baik, menekankan pada kompabilitas kualifikasi kita dan prospektif persyaratan kerja. Secara umum persyaratan resume mencakup : nama, alamat lengkap, tujuan kerja, kualifikasi, informasi pribadi, dan referensi.
Pada bagian tujuan kerja harus terdapat pernyataan secara jelas apa tujuan pembuatan resume tersebut.
Hal-hal yang termasuk lnformasi pribadi (personal) antara lain : pendidikan, berbagai ketrampilan, hobi, penghargaan, keanggotaan asosiasi.
Pada bagian referensi, carilah orang-orang yang mengetahui dengan baik mengenai kemampuan kita.
B. Rencana pengorganisasian
Berdasarkan cara pengorganisasiannya, resume dikelompokkan menjadi tiga jenis, antara lain:
a. Resume kronologis (chronological resume)
Adalah cara pengorganisasian resume yang didasrkan pada kronologisnya, yaitu pendidikan dan pengalaman sebagai judul isinya
b. Resume fungsional (functional resume)
Adalah Resume yang disusun atas dasar fungsi-fungsi dalam organisasi yang dapat dilakukan dengan baik
c. Resume kombinasi (combination resume)
Adalah resume yang merupakan kombinasi antara kronologis dan fungsional.
Untuk membuat resume yang baik, perlu diperhatikan 4 hal, yaitu: kerapian (neatness), sederhana (simplicity), akurat (accuracy), kejujuran (honesty)
C. Masalah dalam Membuat Resume
Bebarapa masalah yang timbul berkaitan dengan pembuatan resume, antara lain adalah:
a. Resume dibuat terlalu panjang, sehingga berkesan tidak tegas dan kemungkinan besar memasukkan data yang tidak tegas dan kemungkinan besar memasukkan data yang tidak relevan sehingga tidak akan mencapai sasaran.
b. Resume ditulis terlalu singkat, sehingga tidak memberikan informasi/ data yang cukup bagi pembaca untuk melakukan penelaahan lebih dalam
c. Format penulisan resume kurang baik, inden tidak konsisten, kurang memperhatikan tanda baca dan sejenisnya, sehingga isi resume sulit dimengerti
d. Terlalu banyak menggunakan kalimat bersifat sederhana atau simpel
e. Resume mengandung banyak kesalahan yang lenih hafal lagi kesalahan penyusunan kalimat
f. Pelamar tidak dapat dapat menunjukkan secara tegas dalam resume tujuan pekerjaan yang dikehendaki, posisi, dan bidang pekerjaan apa yang diminati/diinginkan
g. Pelamar menampakkan keyakinan yang berlenihan (overconfidence) sehingga pembaca ragu-ragu terhadap resme yang dibuat
h. Ada pelamar yang tidak jujur saat mencantumkan data dalam resume. Sebagai contoh, ia menyatakan mampu mengaplikasikan berbagai program komputer, tetapi setelah diuji ternyata hasilnya sangat mengecewakan.
BAB 15
WAWANCARA KERJA
Beberapa hal yang mencakup dan yang berkaitan dengan masalah wawancara kerja antara lain: arti pentingnya wawancara kerja, persiapan wawancara kerja, bagaimana mengenali pekerjaan dan perusahaan, pertanyaan-pertanyaan penting dalam wawancara dan ucapan terima kasih setelah wawancara.
A. Arti Pentingnya Wawancara Kerja
Wawancara kerja merupakan salah satu cara yang sangat penting bagi suatu perusahaan dalam menyaring jumlah pelamar yang ada dan merupakan kesempatan emas yang tak mungkin terulang lagi. Sehubungan dengan hal tersebut maka harus benar-benar mempersiapkan diri sehingga dapat memberikan kesan yang baik dan membuat pewawancara (interview) yakin akan kemampuannya.
Saat memasuki ruang wawancara akan memperoleh perhatian dari pewawancara. Aspek-aspek kepribadian (personality aspect) yang akan dinilai mencakup:
· Penampilan secara fisik
· Gerak-gerik dan sopan santun
· Nada suara (tone voice)
· Rasa percaya diri
· Inisiatif
· Kebijaksanaan
· Daya tanggap dan kerjasama
· Ekspresi wajah
· Kemampuan berkomunikasi
· Sikap terhadap pekerjaan
· Selera humor
Wawancara kerja biasanya dilakukan melalui beberapa tahapan, tergantung dari lembaga/organisasi perusahaan yang membutuhkan. Wawancara tahap awal sering disebut juga dengan wawancara pendahuluan. Pada tahap ini, wawancara yang dilakukan didasarkan pada surat lamaran dan resume yang telah dibuat oleh pelamar.
Setelah wawancara pendahuluan (preliminary interview), wawancara tahap berikutnya adalah wawancara seleksi (selection interview) yang pada umumnya memerlukan waktu lebih lama daripada wawancara pendauluan. Pada tahapan ini calon pelamar akan ditanya berbagai hal mengenai latar belakang yang mencakup kualifikasi, pengalaman kerja, pelatihan, dan semangat kerja secara umum untuk memperoleh informasi penting bagi pewawancara (interview) agar sesuai dengan posisi yang dikehendaki oleh pelamar tersebut. Lebih lanjut, bentuk pertanyaannya lebih bersifat terbuka, dalam artian bahwa pelamar diberi kesempatan seluas-luasnya untuk menungkapkan latar belakangnya.
B. Persiapan Wawancara Kerja
Sudah selayaknya bilamana harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya karena merupakan peluang emas untuk memasuki dunia kerja. Berikut ini berbagai hal yang perlu diperhatikan saat akan menghadapi wawancara kerja.
Lakukan | Hindari |
· Datang lebih awal | · Datang terlambat |
· Bersikap yakin dan optimis | · Terlihat/nampak kesal karena menunggu lama |
· Bersikap tenang | · Datang ke wawancara tanpa persiapan |
· Siapkan sertifikat, ijazah atau surat berharga lainnya. | · Berpenampilan berlebihan |
· Tersenyum dengan wajar | · Membawa tas belanja atau sejenisnya saat memasuki ruang wawancara |
· Berpakaian rapi dan sopan | · Mengajak teman atau keluarga saat wawancara |
· Ketuk pintu sebelum memasuki ruang wawancara | · Duduk sebelum dipersilakan |
· Tunggu sampai dipersilakan duduk | · Meletakkan tas dan atau tangan di meja wawancara kerja |
· Ingat nama pewawancara dengan baik dan benar | · Membungkuk, menundukkan kepala |
· Tataplah dengan wajar pada saat diwawancarai | · Bertopang dagu |
· Menunjukkan kemampuan diri yang tidak berlebihan | · Melipat tangan di dada |
· Perhatikan dan pahami setiap pertanyaan | · Merokok atau mengulum permen saat wawancara |
· Bicara yang jelas dan tegas | · Membuka/memulai percakapan. |
· Atur nada suara dengan tepat | · Memotong pembicaraan |
· Menunjuukkan minat/ketertarikan dan kesungguhan terhadap lembaga/organisasi perusahaan yang dilamar | · Melebih-lebihkan diri |
· Bersikap jujur dan langsung. | · Membual |
· Mengkritik diri sendiri | |
· Mengkritik atau menjelekkan atasan yang sekarang atau yang lama | |
· Memberikan informasi yang tidak relevan | |
· Memberikan kesan bahwa sangat membutuhkan pekerjaan | |
· Bertanya sekadarnya | |
· Emosional atau mudah tersinggung | |
· Menunjukkan kesan tidak sabar. |
C. Cara Mengenali Pekerjaan dan Perusahaan
Sebelum melakukan wawancara perlunya mencari berbagai informasi yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilamar serta perkembangan usaha. Wawancara sebagai bentuk komunikasi dua arah (two-way communications) merupakan kesempatan yang baik untuk menanyakan secara langsung mengenai pekerjaan dan perusahaan kepada pewawancara.
· Apa tugas dan tanggung jawab pekerjaan lembaga/organisasi perusahaan yang dilamar?
· Bagaimana kebijakan perusaahaan mengenai promosi?
· Bagaimana kesempatan untuk berkembang dalam lembaga/organisasi perusahaan?
· Apakah tersedia program pelatihan bagi pegawai baru?
· Apa yang menjadi produk unggulan perusahaan?
· Siapa pesaing utama bagi perusahaan?
· Bagaimana pangsa pasar bagi produk-produk yang diproduksi perusahaan?
Bilamana sudah diberi kesempatan untuk menanyakan berbagai hal yang berkaitan dengan pekerjaan maupun perusahaan tetapi tidak dimanfaatkan, pewawancara dapat menilai tingkat keseriusan sebagai pelamar diragukan. Oleh sebab itu jangan sis-siakan kesempatan yang diberikan oleh pewawancara dan hindari pertanyaan yang bersifat atau bernada interogasi.
D. Pertanyaan Penting Dalam Wawancara Kerja
Dalam wawancara, berbagai macam jenis pertanyaan akan disampaikan maka Anda harus benar-benar telah mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukan. Berikut ini merupakan beberapa contoh pertanyaan yang disampaikan dalam melakukan wawancara.
1. Pekerjaan yang dilamar
· Mengapa Anda ingin bekerja di perusahaan tersebut?
· Apakah pengalaman kerja Anda relevan dengan posisi kerja yang Anda lamar?
· Mengapa Anda tertarik dengan jabatan atau posisi pekerjaan tersebut?
· Apa yang Anda ketahui tentang perusahaan tersebut?
· Mengapa Anda ingin berlaih pekerjaan? (jika Anda masih bekerja)
2. Pendidikan dan Pelatihan
· Mata kuliah apa yang Anda senangi dan yang Anda benci, mengapa?
· Aspek-aspek mata kuliah apa yang menarik bagi Anda?
· Apakah kuliah atau pelatihan yang Anda peroleh membantu pengembangan karier Anda?
· Bagaimana pandangan Anda tentang pendidikan yang Anda peroleh di perguruan tinggi?
· Apakah Anda merencanakan studi lanjut?
3. Latar Belakang Keluarga
· Apa pekarjaan orang tua Anda?
· Apakah pendidikan terakhir orang tua Anda?
· Bagaimana pendapat orang tua Anda terhadap karier yang Anda pilih?
4. Penilaian Pribadi Anda
· Faktor-faktor apa yang paling memberikan kontribusi bagi pengembangan pribadi bagi Anda?
· Apa hambatan-hambatan dalam pengembangan karier Anda?
· Bagaimana Anda menghadapi rasa jengkel tersebut?
· Apa karakteristik dan kemampuan paling penting yang harus Anda miliki untuk menjadi pemimpin suatu perusahaan?
· Apa pengalaman kerja yang paling memuaskan atau menyenangkan?
· Apa pengalaman kerja yang paling tidak menyenangkan bagi Anda?
5. Tujuan Karier
· Apa tujuan jangka panjang bagi karier Anda?
· Bagaimana Anda mencapai tujuan tersebut?
· Apa posisi atau kedudukan yang Anda harapkan untuk masa yang akan datang?
· Mengapa Anda merasa cocok dengan posisi tersebut?
6. Hobi Dan Lain-lain
· Apa yang Anda lakukan saat liburan?
· Apa yang Anda lakukan saat waktu senggang?
· Apakah Anda ikut dalam suatu kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan?
· Mengapa Anda tertarik dalam kegiatan kemasyarakatan?
· Apakah hobi Anda?
· Jenis olahraga apa yang paling Anda senangi dan yang paling tidak Anda senangi?
· Buku atau majalah baru apa yang telah Anda baca?
· Apakah Anda tertarik dengan berita-berita perkembangan dunia industri dewasa ini?
· Apakah Anda tertarik untuk mengaitkan perkembangan dunia industri dengan perkembangan perusahaan Anda?
· Apakah Anda pernah melakukan studi banding perusahaan Anda dengan perusahaan sejenis lainnya?
· Apa strategi Anda bagi pengembangan produk atau jasa di perusahaan?
· Apakah perlu bagi suatu perusahaan melakukan penelitian pasar?
· Apakah perlu bagi suatu perusahaan menyediakan bidang pelayanan konsumen?
· Apa yang Anda lakukan bila konsumen mengadu pada perusahaan Anda?
Berikut ini beberapa contoh pertanyaan yang sering diajukan dalam wawancara apabila Anda sudah bekerja.
1. Pimpinan Anda
· Bagaimana pendapat Anda tentang atasan/pimpinan Anda?
· Sebutkan beberapa hal yang menyebabkan atasan Anda memuji atau mengkritik Anda?
· Bagaimana atasan Anda memeperlakukan Anda?
2. Pekerjaan Sebelumnya
· Mengapa Anda meninggalkan pekerjaan lama?
· Coba Anda ceritakan tugas dan tanggung jawab Anda di perusahaan atau lembaga yang terdahulu?
· Apa pekerjaan yang paling menarik yang pernah Anda lakukan?
· Apa pekerjaan yang paling tidak menarik yang pernah Anda lakukan?
3. Pergaulan Antarsejawat
· Bagaimana pergaulan Anda dengan teman-teman sejawat?
· Bagaimana kesan Anda bila teman Anda memperoleh promosi jabatan?
· Bila sedang tidak bertugas Apakah Anda yang mengobrol dengan teman-teman Anda?
· Apakah Anda merasa lebih enak bekerja sendirian atao kelompok
· Tipe orang yang bagaimana yang paling Anda senangi atau Anda benci?
4. Pendelegasian
· Dapatkah Anda mendelegasikan tanggung jawab kepada orang lain?
· Bagaimana Anda memotivasi orang lain dalam menyelesaikan tugas yang mendesak, yang tak terduga sebelumnya
· Jika orang lain menolak menerima pendelegasian tugas dan tanggung jawab Anda, apa yang Anda lakukan?
5. Pengambilan Keputusan
· Apa keputusan yang paling mudah dan yang paling sulit yang pernah Anda lakukan?
· Bagaimana proses Anda melakukan pengambilan keputusan penting?
· Bagaimana reaksi orang lain terhadap keputusan yang Anda lakukan?
E. Ucapan Terima Kasih
Segera setelah wawancara usai, berikanlah ucapan terima kasih (thank you letters) kepada para pewawancara meskipun merasa kemungkinan Anda untuk diterima bekerja di perusahaan tersebut kecil.
Tulislah surat ucapan terima kasih yang sederhana, singkat dan jelas. Hindari sikap menyombongkan diri. Akhiri surat Anda dengan suatu harapan untuk memperoleh keputusan sesegara mungkin.
F. Surat Penerimaan Pegawai dan Surat Penerimaan Kerja
Perusahaan harus dapat membuat surat pemberitahuan dengan baik dan mengirimkannya sesegera mungkin jika hendak menerima seorang pegawai sebagai pegawai perusahaan.
Apabila Anda telah menerima surat penerimaan pegawai, maka Anda sebaiknya membuat surat balasan untuk organisasi, lembaga atau instansi tempat Anda diterima sebagai pegawai baru. Ada tiga poin yang perlu diperhatikan dalam penulisannya, yaitu:
· Nyatakan antusias Anda terhadap tawaran kerja tersebut.
· Konfirmasikan kapan Anda dapat datang ke personalia.
· Tunjukkan antispasi Anda terhadap penerimaan tawaran kerja tersebut.
G. Surat Penolakan Kerja
Ketika Anda berniat menolak pekerjaan, sebenarnya tidaj ada keharusan untuk membuat surat, karena pada dasarnya penolakan tersebut dapat diungkapkan melalui lisan. Meskipun demikian alangkah baiknya pengungkapan penolakan kerja tersebut dilakukan secara tertulis.
Surat penolakan kerja (letter declining a job offer) merupakan surat yang dibuat oleh pelamar kerja atau mereka yang sudah bekerja tetapi mendapatkan atau mengharapkan pekerjaan di tempat lain yang lebih menguntungkan, atau yang lebih menjanjikan prospek yang lebih baik daripada pekerjaan yang telah ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar