Sabtu, 16 April 2011

SAYAP RAJAWALI


Bacaan : Ulangan 32:11-12
Nats : Bertumbuhlah dalam anugerah dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juru Selamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya (2 Petrus 3:18)
Di wilayah pegunungan Palestina hidup beberapa jenis burung rajawali. Ada rajawali biasa, spesies yang lazim. Ada rajawali emas dengan bulu berkilau. Ada pula rajawali tutul atau berbintik. Serta hidup juga rajawali pemangsa reptil. Namun yang pasti, semua jenis burung rajawali suka terbang di ketinggian di mana angin berembus kencang. Maka, tak heran rajawali punya sayap yang kuat. Pada sayap itu terletak kekuatan rajawali.

Akan tetapi, sayap rajawali tidak tiba-tiba menjadi kuat. Ada ceritanya. Sejak kecil burung ini memang terlatih untuk terbang tinggi. Sang induk selalu menempatkan sarangnya di tempat tinggi (Yeremia 49:16). Lalu jika sudah tiba saatnya, ia akan membongkar sarang itu, sehingga anak-anaknya "terjun bebas" di udara. Dipaksa untuk belajar terbang di tengah empasan angin kencang. Sementara sang induk melayang-layang di atas, sembari menjaga. Jika mereka tidak mampu terbang lagi, ia melesat ke bawah untuk menopang mereka di atas kepak sayapnya. Seperti itulah Allah melatih kita, agar bertumbuh kuat dan dewasa dalam iman.

Acap kali kita hanya menaruh perhatian pada pertambahan. Tambah usia, gaji, pangkat, kekayaan, popularitas. Namun, mengabaikan pertumbuhan-tumbuh dalam iman dan kedewasaan. Padahal itulah yang menjadi perhatian Allah. DIA mau kita bertumbuh. Bagai induk rajawali, Dia melatih kita di tengah empasan "angin" kesukaran dan tantangan hidup. Sebab, iman tidak tumbuh dalam kemudahan hidup, tetapi sebaliknya. Dan, ketika Allah mengizinkan kesukaran terjadi. Dia tetap mengawasi sembari melatih iman kita agar bertumbuh --SRest--

MELALUI KESUKARAN HIDUP ALLAH MELATIH KITA MENJADI KUAT DAN SIAP DIPAKAINYA UNTUK MENJADI BERKAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar