Masih adakah remah-remah yang membisu
Percik-percik tetesan air yang bersuara
Nafas, hisapan udara jiwa
Tatapan mata yang merona
Bayangan yang tak pernah pupus
Menepis semua khayalan
Hadirlah dalam angan meski hanya sesaat
Seikat kata, seuntai hati
Bergemuruh menanti harapan
Benturan demi benturan mengikis jiwa
Serpihan-serpihan menjadikan bagian yang terbuang
Kurangkai serpihan demi serpihan
Seiring waktu yang tak pernah berhenti
Menelusuri jejak serpihan yang terbuang
Tertatih-tatih menggapai asa
Terseok-seok meraih pengharapan
Kekuatan kasih yang dapat menuntun
Meski penderitaan selalu ada dalam peristiwa
Kesia-siaan adalah kesia-siaan yang berujung makna
Sudah.... sudah.... sudah.... berjuang
Berartikah aku dihadapanmu..?
Yogyakarta, 15 Oktober 1990
Tidak ada komentar:
Posting Komentar