Pejamkan mata hatiku
Heningkan perasaanku
Hilangkan benih cintamu
Yang pernah bersemi dihati
Ku coba pejamkan mata hatiku
Hanya sekedar tuk merenung
Masihkah salju hatimu
Seputih sayap malaikatku
Di surga langit biru dan awan berkabut
Masih terlintas dilubuk hatiku
Senyum tulusmu padaku
Manis bibirmu saat ku kecup
Hangat peluk tubuhmu
Semua masih terekam merdu
Mata air dihatiku meluap
genangi kelopak mataku
Tetes demi tetes disela mataku
Terjatuh lepas bersama isak dan tangisku
Tiap tetes air mataku
Pupuskan cintaku padamu
Tiap tetes air mataku
merubah cinta menjadi kasih
Pudarkan janjimu padaku
Yang pernah kau benarkan
Hanya untukku selalu
Kesempurnaan cinta yang murni
Karena keteguhan hatimu
Drama cinta kita hanya milik kita
Dengan tawa dan tangis bersama
Walau hati sorak sorai mengingkari
tapi manis dan pahitnya cinta masih ada bahkan selalu hadir
Meski harus bersandiwara
Penantian yang tiada akhir
Harapan yang sia-sia
Namun aku paham bahwa aku selalu ada dalam hatimu
Kasih tiada akhir yang terukir indah semua dalam hidupku dan hidupmu
Jogjakarta, Medio 1994
Tidak ada komentar:
Posting Komentar